Monday, November 11, 2019

PENGGUNAAN EJAAN

Pentingnya Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan.


Anda tahu seberapa penting fungsi Ejaan Yang Disempurnakan(EYD) dalam tulisan? Tadi disekolah teman saya sempat menggerutu dengan hasil nilai ulangannya yang dikurangi. Penyebabnya bukan karena jawabannya yang salah, tetapi karena salahnya penulisan saat menjawab pertanyaan. Saya lihat kertas jawaban soalnya. Dia menulis dengan banyak huruf yang disingkat seperti yang menjadi “yg”, baiknya menjadi “baik.a”, atau menjadi “a/” juga banyak menggunakan tanda baca yang tidak jelas.
Misalnya menggunakan tanda seru (!) lebih dari satu dijawabannya. Sehingga terlihat seperti kalimat perintah. Atau menggunakan tanda koma (,) bertumpuk-tumpuk yang entah fungsinya untuk apa. Teman saya jelas mendapatkan koreksi dari guru saya, meskipun guru ulangan tadi bukan guru bahasa Indonesia, namun beliau mengerti dan sangat memahami penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) sehingga mengoreksi dan memberikan tanda merah disetiap huruf yang salah.
Berikut adalah pengertian dan beberapa hal mengenai penggunaan ejaan


Pengertian
Ejaan ialah seperangkat aturan dalam penulisan bunyi bahasa untuk mencapai keseragaman. Dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukkan pengertian dalam kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Kalau mengeja ialah suatu kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata dan kalau ejaan ialah suatu aturan jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa.

   Ejaan ialah suatu kaidah yang dimana harus dipatuhi oleh pengguna bahasa hal ini bertujuan demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahsa tulis. Keteraturan bentuk itu akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Misalnya saa mengemudi kendaraan, ejaan ialah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Apabila para pengemudi dapat mematuhi rambu-rambu yang ada, maka terciptalah lalu lintas yang teratur dan tertib. Seperti demikianlah kira-kiranya bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan.


Pemakaian huruf

-Huruf abjad
Di dalam bahasa Indonesia terdapat huruf abjad yaitu :
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Dan Z

-Huruf Vokal
Untuk huruf vokal di dalam bahasa Indonesia yaitu a, i, u, e dan o
Huruf Konsonan
Huruf konsonan didalam bahasa Indonesia yaitu
A, b, c, d, e, f, g, h, I, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y, dan z

-Huruf Diftong
Didalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan denga ai, au, dan oi.
Penggabungan Huruf Konsonan
Didalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan yakni : kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.

Pemenggalan Kata
Untuk pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan dengan cara yaitu :
Bila ditengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan diantara kedua huruf vokal itu misalnya : aula menjadi au-la bukan a-u-l-a-
Apabila ditengah kata ada konsonan termasuk gabungan huruf konsonan, pemenggalan itu dilakukan sebelum huruf konsonan misalnya : paman menjadi pa-man-


Penggunaan Huruf Kapital Dan Huruf Miring
Huruf kapital atau huruf besar
Pada huruf kapital ini dipakai sebagai huruf pertama dalam pada penggunaan awal kalimat, petikan langsung, ungkapan yang berhubungan dengan nama gelar kehormatan, nama orang, nama bangsa, suku, tahun bulan, unsure nama jabatan dan lain-lain.

Huruf miring
Huruf miring dalam cetakan digunakan untuk menuliskan nama buku, majalag, surat kabar, yang dikutip dalam tulisan, nama ilmiah atau ungkapan asing, dan untuk menegaskan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.


Singkatan Dan Akronim
Singkatan ialah sebuah bentuk istilah yang tulisannya dipersingkat terdiri dari huruf awalnya saja, menanggalkan sebagian unsurnya atau lengkap menurut lisannya misalnya NKRI,cm, lab.

Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, atau gabungan kombinasi huruf dan suku kata misalnya rudal (peluru kendali), tilang (bukti pelanggaran)


Angka Dan Lambang Bilangan
Dalam penulisan angka dan bilangan terdiri dari beberapa cara ialah

Berasal dari satuan dasar sistem internasional misalnya arus listrik ditulis A = ampere
Menyatakan tanda decimal misalnya 3,05 atau 3.05


Penulisan Unsur Serapan
Dalam penulisan unsur serapan pada umumnya mengadaptasi atau mengambil dari istilah bahasa asing yang sudah menjadi sitilah dalam bahasa indonesia misalnya president menjadi presiden.


Pemakaian Tanda Baca
Dalam pemakian tanda baca terdiri dari tanda ( . ), ( , ), ( – ), ( ; ). ( : ), ( ” )


Memiliki gaya bahasa
Gaya bahasa ialah penggunaan kata kiasan dan perbandingan yang sangat tepat untuk mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan maksud tertentu. Gaya bahasa berguna untuk menimbulkan keindahan dalam karya sastra atau dalam berbicara, gaya bahasa disebut juga majas.

Gaya bahasa simbolik ialah gaya bahasa yang menggunakan perbandingan simbol benda, lambang, binatang atau tumbuhan. Misalnya : litah darat harus dibasmi ( lintah darat adalah simbol pemeras, rentenir atau pemakan riba )
Gaya bahasa hiperbola ialah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan misalnya : tawanya menggelegar hingga membelah bumi.


Tujuan Ejaan
Tujuan adanya aturan kaidah ejaan ini adalah untuk memberi pengertian pada tulisan agar lebih jelas dan memudahkan pembaca untuk memahami informasi yang disampaikan secara tertulis.

Fungsi Ejaan
Fungsi ejaan yang utama adalah untuk menunjang pembakuan tata bahasa Indonesia baik kaitannya dengan kosa kata maupun dengan peristilahan. Ejaan sangat penting dan perlu untuk diprioritaskan.

Adapun fungsi ejaan secara khusus adalah sebagai berikut:

Sebagai landasan pembakuan tata bahasa
Sebagai landasan pembakuan kosa kata dan peristilahan
Sebagai alat penyaring dari masuknya unsur-unsur bahasa lain baik secara kosa kata maupun istilah ke dalam Bahasa Indonesia

Sejarah Ejaan
Bicara tentang kaidah ejaan, tidak terlepas dari perkembangan tata bahasa Indonesia sejak dulu hingga sekarang. Sistem ejaan yang ada saat ini merupakan bentuk yang paling mutakhir dan disempurnakan dari ejaan pada masa-masa sebelumnya.

Berikut adalah perkembangan dan sejarah ejaan Bahasa Indonesia secara singkat:

-Ejaan Ophuijsen
Ejaan Van Ophuijsen ditetapkan tahun 1901, ejaan ini menetapkan Bahasa Melayu dengan huruf latin. Dirancang oleh Ch. A. Van Ophuijsen yang dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Thaib Soetan. Aturan dan contoh mengenai ejaan ini dijelaskan lebih rinci pada sub bab contoh.

-Ejaan Suwandi
Ejaan Soewandi atau dikenal sebagai ejaan republik diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 untuk menggantikan ejaan Van Ophuijsen. Aturan dan contoh mengenai ejaan ini dijelaskan lebih rinci pada sub bab contoh.

-Ejaan Pembaruan
Diprakarsai oleh Prof. M. Yamin, ejaan pembaruan diresmikan pada tahun 1954 untuk menggantikan yang sebelumnya. Pada waktu itu disarankan agar satu bunyi satu huruf, penetapan hendaknya dilakukan oleh badan yang kompeten, serta ejaan hendaknya praktis namun tetap ilmiah. Aturan dan contoh mengenai ejaan ini dijelaskan lebih rinci pada sub bab contoh.


Demikianlah pembahasan mengenai Penggunaan Dan Penulisan Ejaan. semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua.





Sumber:
https://www.kompasiana.com/syifalulu/550f5063a333117732ba8016/pentingnya-penggunaan-ejaan-yang-disempurnakan

https://www.dosenpendidikan.co.id/9-tata-cara-dalam-penggunaan-dan-penulisan-ejaan/#forward

https://www.google.co.id/search?q=penggunaan+ejaan&safe=strict&client=ucweb-b&channel=sb&sxsrf=ACYBGNSBmb08i0o5XZfie2f_qN0BkFh-Bw:1573463375447&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjN0L3s5-HlAhXI8XMBHQxUCp4Q_AUIBigB&biw=360&bih=588#

https://www.google.co.id/search?q=penggunaan+ejaan&safe=strict&client=ucweb-b&channel=sb&sxsrf=ACYBGNSBmb08i0o5XZfie2f_qN0BkFh-Bw:1573463375447&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjN0L3s5-HlAhXI8XMBHQxUCp4Q_AUIBigB&biw=360&bih=588#

https://www.google.co.id/search?safe=strict&client=ucweb-b&channel=sb&biw=360&bih=588&tbm=isch&sxsrf=ACYBGNR6pYUhIwGXLqj6hQOKMlEc_9F5ow%3A1573464022049&sa=1&q=sekian&oq=sekian&aqs=mobile-gws-lite..0l5#imgrc=AVhWAoJ7vldqdM%3A

https://bahasa.foresteract.com/kaidah-ejaan/